Membaca judul di atas memang cukup mengundang penasaran. Jangankan pembaca, saya pun sangat penasaran apa sih sebenarnya ‘Balik Ekmek’ itu.
Berawal dari rasa lapar setelah lelah mencari handy cam di kawasan Eminonu Istanbul, saya bersama kawan-kawan mencoba mencari makan siang yang murah. Dari Eminonu, kami memutuskan berjalan kaki menuju Jembatan Galata yang. Seingat kami, di bawah jembatan ini terdapat banyak restoran yang menawarkan sajian berselera khas Turki. Setelah membalik-balik menu berbagai restoran yang memang diletakkan di depan pintu restoran kami pun mulai berhitung. Ternyata hidangan yang disajikan lumayan mahal.
Untunglah, kawan kami yang asli orang Turki, Sadi Kor teringat suatu tempat. Tumben, biasanya dia adalah makhluk pelupa yang bahkan tidak pernah ingat makan apa dia semalam. Tapi kali ini ingatannya lumayan sehat. Kami pun diajaknya menyebrang Jembatan Galata.
Ternyata di sebrang sana terdapat sebuah kapal kecil. Namun kapal ini bukanlah kapal barang atau penumpang. Diombang-ambing Laut Marmara, tidak lantas membuat orang-orang yang berada di atasnya merasakan mual dan muntah. Lantas apa yang mereka kerjakan ? Inilah yang cukup mengherankan, mereka memasak ! Ya, tepatnya membuat hidangan ‘Balik Ekmek’. Jadi apa yang dinamakan ‘Balik Ekmek’ itu tidak lain burger yang diselipkan Ikan Uskumru, sejenis ikan yang khusus didatangkan dari Norwegia.
Rasa burger ikan ini lumayan enak, kita bisa menambahkan saos atau mayonaise di sela-sela sayur dalam burger. Rasa Balik Ekmek yang enak memang cukup mengenyangkan perut. Gak heran bila restoran apung ‘Deniz Yildiz’ yang berarti bintang laut ini ramai dikunjungi bukan saja oleh wisatawan, para pesohor Turki pun tidak segan duduk dan menikmati Balik Ekmek di pinggir Laut Marmara. Konsep seperti ini rupanya baru hadir sejak tahun 2006. Dalam sebulan, pemiliknya sanggup mendatangkan sekitar 12 ribu Ikan Uskmuru untuk disajikan. Wah…wah…banyak juga ya, apalagi jam buka restoran apung ini lumayan panjang juga, sejak pukul 8 pagi hingga 12 malam.
by: Yulika Satria Daya
0 komentar:
Posting Komentar